Siapa yang tidak kenal New York, the big apple. Kota yang tidak pernah tidur ini kerap menghasilkan berbagai bentuk seni kontemporer yang impresif. Mulai dari seniman Andy Warhol, pendobrak suara pemberontakan Velvet Underground, jawara penempa kebisingan Sonic Youth, hingga rocker tajir dari upper-Manhattan The Strokes.
Di penghujung era the noughties ini, New York kembali memunculkan talenta-talenta baru yang cukup segar untuk disimak. Seperti kita tahu, musik dari kota ini khas diwarnai dengan elemen rock, hiphop, punk, dance sampai jazz. Yang menarik kali ini adalah kuatnya elemen new wave, new romantics ala 80an dan juga elemen "bising tapi indah" khas dream pop aka shoegaze yang kuat di awal 90an. Memang elemen garage rock tetap terasa di beberapa band baru ini, sebagai aftertaste dari pergerakan yang oleh media disebut sebagai "rock revival" di awal 2000an kemarin.
Di penghujung era the noughties ini, New York kembali memunculkan talenta-talenta baru yang cukup segar untuk disimak. Seperti kita tahu, musik dari kota ini khas diwarnai dengan elemen rock, hiphop, punk, dance sampai jazz. Yang menarik kali ini adalah kuatnya elemen new wave, new romantics ala 80an dan juga elemen "bising tapi indah" khas dream pop aka shoegaze yang kuat di awal 90an. Memang elemen garage rock tetap terasa di beberapa band baru ini, sebagai aftertaste dari pergerakan yang oleh media disebut sebagai "rock revival" di awal 2000an kemarin.
Lalu apakah kali ini sebutannya akan menjadi "80s revival" atau "90s revival"? Terserah. You’ll be the judge. Berikut ini adalah beberapa New Yorkers yang tidak tertampikan lagi punya sesuatu yang menarik dan menyegarkan untuk ditawarkan bagi telinga kita.
Violens
Dengan pengaruh musik 8090an mulai dari Violent Femmes, Prefab Sprout, hingga band metal asal Oslo, Burzum, Violens menjadi atraksi yang seakan merangkum referensi antar denominasi dan menjadikannya sesuatu yang khas milik mereka sendiri.
Violens
Dengan pengaruh musik 8090an mulai dari Violent Femmes, Prefab Sprout, hingga band metal asal Oslo, Burzum, Violens menjadi atraksi yang seakan merangkum referensi antar denominasi dan menjadikannya sesuatu yang khas milik mereka sendiri.
Chairlift
Sebenarnya mereka asli berasal dari Colorado, namun mulai bermusik ketika hijrah ke NY. Caroline Polachek selalu berhasil mencitrakan dirinya sebagai perempuan yang menarik dan kaya akan talenta. Mulai dari menjadi sutradara video klip, hingga menjadi model / kollabolator dari berbagai designer di NY.
Sebenarnya mereka asli berasal dari Colorado, namun mulai bermusik ketika hijrah ke NY. Caroline Polachek selalu berhasil mencitrakan dirinya sebagai perempuan yang menarik dan kaya akan talenta. Mulai dari menjadi sutradara video klip, hingga menjadi model / kollabolator dari berbagai designer di NY.
Devon Williams
Mencuri perhatian lewat album keduanya, Euphoria, Devon resmi membangkitkan kembali aura guitar-bands era 80an a la The Church.
Mencuri perhatian lewat album keduanya, Euphoria, Devon resmi membangkitkan kembali aura guitar-bands era 80an a la The Church.
Selebrities
Salah satu band andalan sebuah label yang esensial di era ini, Cascine, yang mengingatkan New Order akan betapa indahnya masa muda mereka.
Salah satu band andalan sebuah label yang esensial di era ini, Cascine, yang mengingatkan New Order akan betapa indahnya masa muda mereka.
Night Manager
Garage rock atau pop atau apapun itu, terdengar mentah namun menawan di tangan Night Manager. Best Coast? Move over!
Garage rock atau pop atau apapun itu, terdengar mentah namun menawan di tangan Night Manager. Best Coast? Move over!
Class Actress
Musik malam weekend tidak pernah terdengar seperti ini sejak 1989. Lirik sederhana dan musik yang kaya akan beat besar drum machine serta melodi synthesizers membuat Class Actress menjadi nama jaminan bagi para spinner di departemen musik dance.
Musik malam weekend tidak pernah terdengar seperti ini sejak 1989. Lirik sederhana dan musik yang kaya akan beat besar drum machine serta melodi synthesizers membuat Class Actress menjadi nama jaminan bagi para spinner di departemen musik dance.
Young Magic
Dengan akar leluhur asal Australia dan Indonesia, Young Magic memainkan musik yang dreamy, psikedelik dan sedikit tribal (jangan berpikir tribal ala dance music). Melati Malay, tidak seperti namanya yang mengimplikasikan kebangsaan Malaysia, adalah keturunan Indonesia yang bertanggung jawab atas permainan gitar Young Magic.
Dengan akar leluhur asal Australia dan Indonesia, Young Magic memainkan musik yang dreamy, psikedelik dan sedikit tribal (jangan berpikir tribal ala dance music). Melati Malay, tidak seperti namanya yang mengimplikasikan kebangsaan Malaysia, adalah keturunan Indonesia yang bertanggung jawab atas permainan gitar Young Magic.
Ice Choir
It’s enough said. Band ini tahu bagaimana cara menulis lagu yang langsung menetap pada memori kita, in a good way. The Pains of Being Pure at Heart beruntung memiliki Kurt Feldman sebagai drummer mereka.
It’s enough said. Band ini tahu bagaimana cara menulis lagu yang langsung menetap pada memori kita, in a good way. The Pains of Being Pure at Heart beruntung memiliki Kurt Feldman sebagai drummer mereka.
Body Language
Musik elektronik down-tempo seperti yang sempat berjaya di awal 2000-an, dengan sedikit sentuhan soul dan R&B.
Musik elektronik down-tempo seperti yang sempat berjaya di awal 2000-an, dengan sedikit sentuhan soul dan R&B.
Big Troubles
Power poppers terkini dari New York yang mengingatkan kita pada Teenage Fanclub dan Gigolo Aunts.
Power poppers terkini dari New York yang mengingatkan kita pada Teenage Fanclub dan Gigolo Aunts.
School of Seven Bells
Band ini bukan band baru, kehadirannya memantapkan elemen bising khas NY tetap eksis di skena yang disebut merayakan dirinya sendiri itu.
Band ini bukan band baru, kehadirannya memantapkan elemen bising khas NY tetap eksis di skena yang disebut merayakan dirinya sendiri itu.
Beach Fossils
Band yang beranjak dari kursi post-punk ke deretan kursi yang lebih nge-pop.
Band yang beranjak dari kursi post-punk ke deretan kursi yang lebih nge-pop.
Tentu saja seperti trend yang masih kuat, elemen dance juga terasa pada sebagian besar band-band ini. Seperti menjadi semacam "formula" bahwa untuk anak-anak muda sekarang, yang jelas-jelas adalah pasar pendengar potensial mereka, senang untuk menari. Jadi lucu juga, aura dari lagu-lagu mereka berkisar optimisme anak muda sekaligus pesimisme personal, atau seperti sebuah diksi yang sering jadi bahan jokes jaman sekarang: galau.
Lalu apakah mereka akan mempengaruhi band-band baru di Indonesia? Jika iya, maka band lokal Bandung seperti Cascade akan menjadi lini depannya. Setahu saya, Cascade terdiri dari fans akut musik 80an. Kita tunggu perkembangannya.
Jadi, sementara Beastie Boys dan Sonic Youth masih cukup bertahan sebagai survivor dengan 1-2 album per 5 tahun, dan Black Rebel Motor Cycle Club dan The Walkmen entah kemana, ada "anak-anak baru" yang siap menjadi generasi musik New York berikutnya. Kudos!
Lalu apakah mereka akan mempengaruhi band-band baru di Indonesia? Jika iya, maka band lokal Bandung seperti Cascade akan menjadi lini depannya. Setahu saya, Cascade terdiri dari fans akut musik 80an. Kita tunggu perkembangannya.
Jadi, sementara Beastie Boys dan Sonic Youth masih cukup bertahan sebagai survivor dengan 1-2 album per 5 tahun, dan Black Rebel Motor Cycle Club dan The Walkmen entah kemana, ada "anak-anak baru" yang siap menjadi generasi musik New York berikutnya. Kudos!