File under: next wave, new wave, synth-pop, new romantics, pop.
Download Masters of Juxtaposition II mixtape.
The second mixtape of 80s90s revival mixtape series, Masters of Juxtaposition. This one is rather more drenched in synths than the previous. These are the new generation that will keep your days in neon lights. Featuring tracks by Light Asylum, Lansing-Dreiden, Electric Youth, etc.
File under: next wave, new wave, synth-pop, new romantics, pop. Download Masters of Juxtaposition II mixtape.
0 Comments
52 Wednesdays is a project by Lioni Beatrik about heartbreak turned art. The project has been her personal work and later it became a collective creative outlet as well. It consists of 52 photographs (sent on 52 Wednesdays, hence the name) capturing Lioni's idea and expression of lovelornness. It also gathered her friends' personal writings about the same theme, displayed on 52 Wednesday blog. The photographs has been finally out for all to see via an exhibition in Common Room - Bandung last week. And this mixtape was created for the exhibition. Go have a listen!
Download 52 Wednesdays Mixtape _So it's that time of the year again, as Christmas is drawing near and the December lights are illuminating. Last night I was asked to provide mixes for a private Xmas event at OJ's Tavern and there were 3 sets made for the occasion. This mixtape is derived from last night's sets, hope it could make a pleasant addition to your soundtracks collection for the holidays. It's a more upbeat one compared to last year's December Lights, so go dancing with your loved ones :)
Merry Xmas! 01. Candy Claws - Snow Face (2:44) 02. The Oceanauts - Wonderful Christmastime (2:58) 03. Emmy The Great & Tim Wheeler - Home For The Holidays (3:21) 04. The Soulful Strings - Sleigh Ride (2:44) 05. The Candy Store - Frosty The Snowman (2:28) 06. The Temptations - Santa Claus Is Comin' To Town (3:37) 07. Gruff Rhys - Post Apocalypse Christmas (2:28) 08. The Raveonettes - The Christmas Song (2:22) 09. Captain Sensible - One Christmas Catalogue (4:00) 10. Debbie Gibson - Sleigh Ride (3:12) 11. Saskatchewan - Last Christmas (5:31) 12. The Genuine Fakes - All I Want for Christmas (3:09) 13. The Forest & The Trees - Santa Claus is coming (2:26) 14. Tom Petty & The Heartbreakers - Christmas All Over Again (4:14) 15. Burt Bacharach - The Bell That Couldn't Jingle (2:33) 16. Scott Weiland - It's the Most Wonderful Time of the Year (2:31) 17. Frank Sinatra & Cyndi Lauper - Santa Claus Is Coming To Town (2:36) 18. Candy Claws - Snow Face (with vocals) (2:44) Download December Lights 2011 mixtape _It was a few weeks ago when I was struck by an old tweet from Steve Hillier of Dubstar. He tweeted if someone would bring the 80s revival. Well Steve, apparently they have. The Darkness had their chance. The Killers were kinda trying. Wild Nothing, Hurts, Cut Copy and Empire of The Sun have had their share. And on the mixtape, there are these emerging new bands, most of them are still under the radar, and the rest are just simply underatted. To me, they are the masters of juxtaposing their sound with their 80s roots. Download Masters of Juxtaposition mixtape File under: 80s revival, 90s revival, next wave, new wave, new romantics, baggy, rave, electronic, synthpop. R.I.Y.L.: violens/teslaboy/shine2009/icechoir/a-ha/berlin/duranduran/thebeloved/ Di penghujung tahun 2011 sepertinya pas menjadi momen retrospektif untuk melihat rilisan apa saja yang berotasi tinggi di iPod selama ini. Terlalu banyak yang jadi kandidat untuk masuk list favorit ini, tapi inilah beberapa yang benar-benar saya bisa nikmati paling tidak 3/4 dari total lagu yang ada di dalam album-album ini. Untuk pilihan album-album favorit selama 2011, mereka adalah... _ Destroyer – Kaputt (Januari) Dirilis pada Januari 2011, album ini seperti meletakan batu pertama bagi berbagai karya lainnya yang mengeksplor sisi yang tidak norak dari musik era 80-an. Kaya dengan suara gitar yang clean, sentuhan saxophone & flute, mood yang bermain antara nelangsa dan berdansa, Kaputt mengingatkan saya pada karya klasik The Blue Nile: Hats. _ Violens – Nine Songs 2011 / Embrace (Februari – Oktober) Setelah tahun lalu album mereka, Amoral, membuat ternganga, tahun ini Violens merilis 1 lagu (disertai beberapa b-sides) setiap bulannya sejak Februari hingga Oktober. Setiap lagu disertai 1 potongan artwork, yang kemudian ketika 9 artwork ini komplit, akan membentuk sebuah gambar yang terpampang di samping tulisan ini. Praktis koleksi 9 lagu baru ini menjadi sebuah album “ketengan”. Masih dengan kualitas penulisan lagu yang memukau, Violens bermain warna dari lagu ke lagu. Mulai dari yang beraroma 60’s psychedelia, 80’s New Romantics hingga 90’s dream/noise-pop. Violens adalah alegori dari kata "keren". _ Shine 2009 – Realism (Mei) Ketika sebuah single dilempar ke pasaran dengan menampilkan vokalis tamu seperti...Paula Abdul, maka ada dua kemungkinan dasar pemikirannya. Pertama, potensi pasar cukup terdongkrak karena popularitas Paula Abdul yang kembali naik semenjak terekspos sebagai juri/komentator American Idol & X Factor. Kedua, musik yang dikreasi begitu tebal dengan nuansa 90s dance music sehingga Paula Abdul menjadi sangat relevan untuk dilibatkan. Bisa jadi duo asal Finlandia ini menggunakan dua-duanya untuk single So Free dari album debut mereka Realism. Shine 2009 adalah salah satu talent di departemen dance music yang cukup fresh dan mungkin telah membuat KLF, Soul II Soul, Pet Shop Boys, dan PM Dawn tersenyum melihat pengaruh mereka masih ada. _ Bon Iver – Bon Iver (Juni) Ada yang bilang bahwa kualitas rekaman sebuah band / seorang solois selalu teruji pada rilisan album kedua. Dengan asumsi di atas, maka Bon Iver lulus ujian dengan yudisium cum laude. Album ini mempesona kuping dari berbagai sisi, tekstur halus-kasar, permainan tempo, perpindahan warna musik folk ke rock ke pop, playful. Ada satu asumsi lagi yang diperkuat oleh gebrakan Justin Vernon, yaitu bahwa ketika seorang laki-laki sudah cukup nyaman untuk bernyanyi seperti perempuan maka hasilnya bisa jadi istimewa. _ Devon Williams – Euphoria (Agustus) Berawal dari ketertarikan ketika membaca nama sang produser dari album ini: Jorge Elbrecht (Violens), saya akhirnya menemukan Devon Williams yang ternyata satu frekuensi dengan dasar selera musik saya, musik 90an. Tebal dengan pengaruh guitar bands seperti The Church, The Cure, The Chills, dan band berawalan “C” lainnya, kemudia sesekali diperkaya dengan harmoni pop ala The Beach Boys, menjadikan Euphoria seperti album yang telah dibuat dan disimpan sejak dua dekade yang lalu. _ Big Troubles – Romantic Comedy (September) Jangle pop atau power pop? Apapun sebutannya Big Troubles akan masuk ke dalam deretan muda di belakang Marshall Crenshaw, Teenage Fanclub, Gigolo Aunts, dan The Posies. Berbeda dengan album pertamanya yang penuh suara berlapis dan bising, Romantic Comedy adalah versi stripped down dari Big Troubles. Ada 1-2 lagu yang terdengar seperti post-punk revivalist Beach Fossils, namun sisanya seperti outtakes milik Teenage Fanclub pada masa God Knows It’s True atau So Far Gone yang glorious itu. _ Class Actress – Rapproacher (Oktober) Banyak yang mendeskripsikan band satu label dengan Toro Y Moi ini sebagai Madonna yang bernyanyi untuk Depeche Mode. Jika menyimak lirik dan judul lagu-lagunya memang terdengar seperti tema-tema beberapa album awal Madonna. Sentuhan synthesizer dan drum machine membuatnya terdengar seperti terpengaruh Depeche Mode. Deskripsi lain yang ditulis pada press release-nya adalah: “This is sensual music about tragic romance and the eternal longing for what you can't have”, baiklah cukup jelas bukan? One more thing, Elizabeth Harper is a hottie! _ The Diogenes Club – The Diogenes Club (Oktober) Oke, saya memang lemah terhadap musik yang kaya dengan aura 80-an, dan ketika menyimak album ini saya kontan teradiksi. Synthesizers yang meresonansi dengan lebar dan petikan gitar rhythm memang menjadi benang merah album ini. Dan tentunya kepiawaian duo Dob & Paul asal Welsh Inggris ini dalam merangkai notasi vokal dengan hooks di sana sini. Bagan-bagan lagu yang sederhana membuat album ini mudah diakses oleh kuping yang kemudian ingin mendengarkannya lagi. Lagi. Dan lagi. Boy – Mutual Friends (Oktober) Latest import from Germany. Inilah debut dari Valeska Steiner asal Zürich dan Sonja Glass asal Hamburg. Gaya bernyanyi yang mengingatkan pada Leslie Feist, gitar dan piano sebagai pengiring bergandengan dengan ketukan medium-upbeat membuat rekaman ini menjadi favorit saya untuk pagi hari. Cocok dinikmati terutama pada saat bosan dengan struktur musik yang kompleks. Musik pop yang catchy dan easy listening. _ Yann Tiersen – Skyline (Oktober) Saya selalu suka bagian lagu yang menggunakan canon, loopings, juga coda dengan part lagu yang repetitif. Dan album ini memanjakan saya dengan itu. Selain juga karena sound-nya yang berlapis, grafik musik yang meninggi, distorsi yang seperti mimpi, dan sisipan vokalis perempuan. Enough said. _ Jonathan Johansson – Klagomuren (November) Tidak mengerti satu katapun dari lirik musisi asal Swedia ini, semuanya berbahasa Swensk. Tapi ketika mendengarnya sebagai kesatuan bunyi dengan suara instrumen lainnya, bahasa tidak menjadi halangan lagi untuk menikmati album ini. Kurang lebih sama dengan cara menikmati Sigur Ros. Album ini berbalut elektro pop yang “dingin”, “basah”, dan melankolis. _ Korallreven – An Album By Korallreven (November) Duo asal Swedia (satu di antaranya adalah pemain keyboard dari The Radio Dept.) membangkitkan apa yang di pertengahan era 90an disebut sebagai ballearic yang kemudian bermutasi menjadi chill-out music di awal 2000an. Tebal dengan manipulasi reverb dan chorus, dipagari dengan medium beats, sampling harmoni koor, Korallreven menghipnotis dengan sentuhan aura spiritual. Honorable Mentions: M83 - Hurry Up, We're Dreaming Braids - Native Speaker Ringo Deathstarr - Colour Trip Deep Cut - Disorientation Washed Out - Within And Without Chad Valley - Equatorial Ultravox Neon Indian - Era Extrana Selebrities - Delusions Young Galaxy - Shape Shifting Toro Y Moi - Underneath The Pine I Break Horses - Hearts The Raveonettes - Raven In The Grave Twin Sister - In Heaven Wild Beasts - Smother Memphis - Here Comes The City The Weeknd - House of Baloons Minks - By The Hedge Low - C'mon Favorite Singles/EP: Ice Choir - Two Rings Lowtide - Underneath Tonight Body Language - You Can Roman Foot Soldiers - Kitsilano Jensen Sportag - Pure Wet Teen Daze - A Silent Planet Memoryhouse - The Years Kommode - Houses for Birds (proyek dari Eirik Gamblek / Kings of Convenience) Acid House Kings - Lost & Found Katjie & Piering - Kinanti RNRM - Play Tracey Thorn - You Are A Lover Toro Y Moi - Freaking Out Beach Fossils - What A Pleasure Disco Inferno - The 5 EPs TV Girl - Bennie & The Jetts College feat. Electric Youth - A Real Hero (OST Drive) The Triangle - How Could You Crush - Crush Murder Mystery - Problems Candy Claws - Verana Summers Le Volume Courbe feat. Kevin Shields - I Love The Living You Worth-Listening Comebacks: Lamb - 5 Mazzy Star - Common Burn Buffalo Tom - Skin Drugstore - Anatomy The Human League - Credo Blancmange - Blanc Burn The Killjoys - Pearl Beastie Boys - Hot Sauce Committee 2 The Primitives - Never Kill A Secret EP Atari Teenage Riot - Is This Hyperreal? The Wild Swans - The Coldest Winter For A Hundred Years Fountains of Wayne - Sky Full of Holes Ivy - All Hours Stereo MCs - Emperor Nightingale Erasure - Tomorrow's World Roxette - Charm School Sloan - The Double Cross Thievery Corporation - Culture of Fear Seefeel - Seefeel The Twilight Singers - Dynamite Steps Memorable Goodbyes: Amy Winehouse, R.E.M., Broken Social Scene (on hiatus) Download Hi-Rotated 2011 mixtape Untuk list rilisan & mixtape female singer-songwriter favorit 2011, bisa dilihat di sini Beberapa teman yang juga antusias membuat list & mixtape musik favorit 2011 personal mereka yang juga sangat menarik adalah: Diantra Irawan, Alexander Kusuma Praja, dan Dimas Ario. Go check 'em out! Favorite clips of 2011: Rilisan para singer-songwriter perempuan selalu menarik untuk diikuti, dan tidak pernah kekurangan rilisan baru untuk disimak. Berikut ini adalah beberapa yang mencuri perhatian selama tahun 2011... _ Adele – 21 (Januari) Hm...sepertinya ekspos penyanyi yang satu ini sedang besar-besarnya di Indonesia menjelang akhir 2011 ini, walaupun album 21 sebenarnya sudah lama dirilis di awal tahun. Saya lebih menyukai album 19 karena lebih terdengar eklektik, tapi memang Adele membawa karyanya ke arah yang lebih membumi pada album 21 dengan tetap mengandalkan kualitas vokal, lirik yang emosional, dan cara bernyanyinya yang sangat soulful. _ Sara Lov – I Already Love You (Februari) Sara Lov adalah vokalis dari sebuah band bernama Devics yang kali ini menerjemahkan sejumlah lagu pilihannya ke dalam versinya sendiri. Yang tidak banyak berubah adalah nuansa melankolis ala Devics, masih terasa sangat kental. Interpretasi Sara terhadap karya milik The Smiths, The Magnetic Fields, Thompson Twins, Frank Sinatra, dll. cukup menjadi alasan mengapa album ini menarik untuk disimak, terutama bagi para penggemar cover versions. _ Sarabeth Tucek – Get Well Soon (Maret) Album yang gelap dengan latar belakang kematian sang ayah, penuh dengan lirik personal tentang ekspresi yang terpendam. Get Well Soon seperti pesan dan harapan Sarabeth Tucek untuk dirinya sendiri. Gaya bernyanyi Sarabeth Tucek sering dibandingkan dengan Cat Power, namun pada album ini dia juga seperti terasuki Johnette Napolitano (Concrete Blonde), dan bahkan Karen Carpenter. Keterlibatan Sarabeth Tucek dengan The Dandy Warhols dan Brian Jonestown Massacre sebelumnya juga menyisakan jejak keakrabannya dengan bebunyian berdistorsi. _ Anna Jarvinen - Anna Sjalv Tredje (Maret) Ini adalah album ke-3 Anna Jarvinen, seorang guru musik di Swedia, yang berisi lagu-lagu berbahasa Swensk. Sama seperti deskripsi saya tentang Jonathan Johansson, cara saya menikmati musik di album ini adalah dengan mendengarkan artikulasi lirik sebagai kesatuan bunyi dengan suara instrumen lainnya. Album yang organik ini mengedepankan vokal Anna yang kadang terdengar seperti anak kecil ala Stina Nordenstam, kadang juga seperti Harriet Wheeler. Album ini pernah ditarik dari peredaran pada bulan Juni karena di dalamnya terdapat sebuah cover version dari lagu Fotzepolitic milik Cocteau Twins yang konon tidak memberikan restu untuk versi yang satu ini. _ Gemma Hayes – Let It Break (Mei) Untuk musisi yang satu ini, sepertinya saya sudah dibutakan semenjak mengikuti karir bermusiknya dari awal. She can’t go wrong. Album ke-4 ini dirilis sendiri oleh Gemma Hayes, dan perempuan asal Irlandia ini tetap konsisten dengan kualitas yang dia miliki: menulis lagu-lagu yang heartful, berlapis kebisingan yang kontras dengan vokalnya yang meneduhkan, dan melekat dalam ingatan. Dengarkan juga The Dylan EP yang merupakan rilisan lain Gemma bersama Roddy Hart di 2011 ini. _ Allie Moss – Late Bloomer (Juni) Terhitung pendatang baru, namun memulai debutnya dengan awal yang menjanjikan. Sepertinya banyak sekali singer-songwriter perempuan yang memilih jalur musik yang dipilih Allie Moss, pop dengan dominasi gitar akustik. Namun apa yang dikreasikan pada Late Bloomer cukup dapat menjadikannya stand-out di antara rilisan tipikal lainnya. Bitter sweet, tidak melulu manis di kuping, sesekali ada juga sisi gelap yang ditampilkan tanpa membuat citra yang murung. _ Astrid Williamson – Pulse (Agustus) Singer songwriter yang satu ini pernah terlibat dengan beberapa band/musisi seperti Goya Dress, The Hope Blister, Electronic dan Brendan Perry (Dead Can Dance). Pulse adalah album solo ke-5-nya yang berisi lagu-lagu yang cukup dinamis. Kaya dalam eksplorasi, imajinasi dan instrumensasi. Gitaris Leo Abraham yang juga partner manggung Brian Eno dilibatkan dalam produksi album Pulse, ini menjelaskan nuansa ambient music yang kuat pada lagu-lagunya. _ Feist – Metals (September) “There's a lot more chaos and movement and noise than I've had before.” Itu yang disampaikan Leslie Feist tentang album keempatnya. Seperti diketahui dari album-album sebelumnya, sisi gelap Feist sudah telah lama ada mengintai di beberapa lagu, kali ini setelah sekian lama tidak menulis lagu, ia membiarkan sisi itu menunjukan wajahnya dengan lebih leluasa. Bagi yang sudah melihat dokumenter Look at What The Light Did Now akan dapat membayangkan metode menulis lagu yang dilakukan Feist. Mengurung diri dengan 4-track recorder jadul, hingga merekam semua instrumen secara live. “I allowed for mistakes more than I ever have, which end up not being mistakes when you open things up and make room for them.” Sepertinya album ini lebih “jujur” dari sisi mood, Feist tidak merasa perlu mengulang rasa sukacita yang dihantarkan lagu 1234 hanya karena kesuksesan single tersebut. _ Rachael Yamagata – Chesapeake (Oktober) Chesapeake bisa dibilang jauh lebih dinamis dibandingkan dengan dobel album Elephants...Teeth Sinking Into Heart, dan Rachael Yamagata memang piawai dalam menulis ballads maut yang selalu terdapat di setiap albumnya. Seandainya para penggemar Adele yang kecantol gara-gara single Someone Like You semata, mendengarkan track You Won’t Let Me dari album Rachael Yamagata ini, mudah untuk membayangkan mereka akan betah mendengarkan dua lagu itu back-to-back non stop. _Kate Bush – 50 Words For Snow (November) Ini adalah album kedua yang dirilis oleh Kate Bush di tahun 2011. Dikonsepkan sebagai album musim dingin yang pas untuk dinikmati dengan pemandangan turunnya salju. Karena di Bandung tidak akan pernah turun salju, maka hujanpun jadi. Tujuh lagu berdurasi 7-13 menit membuktikan bahwa durasi panjang tidak akan membosankan ketika musisi sekaliber Kate Bush membuatnya menjadi menarik. Tema seputar salju dieksplor secara optimal, mulai dari ekspresi serpihan salju yang berharap dapat meredam kebisingan dunia, hingga boneka salju yang rela menjalani risiko meleleh setelah semalaman bercinta. Imajinatif! Nah sekarang, bisakah anda menangkap 50 sebutan untuk salju yang dinarasikan pada lagu Kate Bush yang ada dalam mixtape ini? Honorable Mentions: Kate Havnevik - You Maria Taylor - Overlook Bjork - Biophilia Lykke Li - Wounded Rhymes Juliana Hatfield - There's Always Another Girl Joan As Police Woman - The Deep Field Keren Ann - 101 Anna Waronker - California Fade Corinne Bailey Rae - Love EP Florence & The Machine - Ceremonials Download Beloved Venusians 2011 mixtape* *Ekstra 1 lagu dari mendiang Amy Winehouse, diambil dari album Lioness: Hidden Treasures ( Des 2011) yang berisi rarities & unreleased tracks. When you know that some certain thing is about to happen. A certain grand thing. Would you lose yourself in it? Even when it's supposed to be your happiest day. Even when everyone you love is all around you. Your mind just won't let go. Disturbing your emotion. Everything is going blank. Your happiness is only skin-deep. And your fear has turned its ugly head. Now you're on it, face to face. You start asking. "Does it matter anymore?" Download 678 mixtape _ |
Stuff To Download
_Disclaimer:
Archives
June 2012
Categories
All
|