Rilisan para singer-songwriter perempuan selalu menarik untuk diikuti, dan tidak pernah kekurangan rilisan baru untuk disimak. Berikut ini adalah beberapa yang mencuri perhatian selama tahun 2011...
Adele – 21 (Januari)
Hm...sepertinya ekspos penyanyi yang satu ini sedang besar-besarnya di Indonesia menjelang akhir 2011 ini, walaupun album 21 sebenarnya sudah lama dirilis di awal tahun. Saya lebih menyukai album 19 karena lebih terdengar eklektik, tapi memang Adele membawa karyanya ke arah yang lebih membumi pada album 21 dengan tetap mengandalkan kualitas vokal, lirik yang emosional, dan cara bernyanyinya yang sangat soulful.
Hm...sepertinya ekspos penyanyi yang satu ini sedang besar-besarnya di Indonesia menjelang akhir 2011 ini, walaupun album 21 sebenarnya sudah lama dirilis di awal tahun. Saya lebih menyukai album 19 karena lebih terdengar eklektik, tapi memang Adele membawa karyanya ke arah yang lebih membumi pada album 21 dengan tetap mengandalkan kualitas vokal, lirik yang emosional, dan cara bernyanyinya yang sangat soulful.
Sara Lov – I Already Love You (Februari)
Sara Lov adalah vokalis dari sebuah band bernama Devics yang kali ini menerjemahkan sejumlah lagu pilihannya ke dalam versinya sendiri. Yang tidak banyak berubah adalah nuansa melankolis ala Devics, masih terasa sangat kental. Interpretasi Sara terhadap karya milik The Smiths, The Magnetic Fields, Thompson Twins, Frank Sinatra, dll. cukup menjadi alasan mengapa album ini menarik untuk disimak, terutama bagi para penggemar cover versions.
Sara Lov adalah vokalis dari sebuah band bernama Devics yang kali ini menerjemahkan sejumlah lagu pilihannya ke dalam versinya sendiri. Yang tidak banyak berubah adalah nuansa melankolis ala Devics, masih terasa sangat kental. Interpretasi Sara terhadap karya milik The Smiths, The Magnetic Fields, Thompson Twins, Frank Sinatra, dll. cukup menjadi alasan mengapa album ini menarik untuk disimak, terutama bagi para penggemar cover versions.
Sarabeth Tucek – Get Well Soon (Maret)
Album yang gelap dengan latar belakang kematian sang ayah, penuh dengan lirik personal tentang ekspresi yang terpendam. Get Well Soon seperti pesan dan harapan Sarabeth Tucek untuk dirinya sendiri. Gaya bernyanyi Sarabeth Tucek sering dibandingkan dengan Cat Power, namun pada album ini dia juga seperti terasuki Johnette Napolitano (Concrete Blonde), dan bahkan Karen Carpenter. Keterlibatan Sarabeth Tucek dengan The Dandy Warhols dan Brian Jonestown Massacre sebelumnya juga menyisakan jejak keakrabannya dengan bebunyian berdistorsi.
Album yang gelap dengan latar belakang kematian sang ayah, penuh dengan lirik personal tentang ekspresi yang terpendam. Get Well Soon seperti pesan dan harapan Sarabeth Tucek untuk dirinya sendiri. Gaya bernyanyi Sarabeth Tucek sering dibandingkan dengan Cat Power, namun pada album ini dia juga seperti terasuki Johnette Napolitano (Concrete Blonde), dan bahkan Karen Carpenter. Keterlibatan Sarabeth Tucek dengan The Dandy Warhols dan Brian Jonestown Massacre sebelumnya juga menyisakan jejak keakrabannya dengan bebunyian berdistorsi.
Anna Jarvinen - Anna Sjalv Tredje (Maret)
Ini adalah album ke-3 Anna Jarvinen, seorang guru musik di Swedia, yang berisi lagu-lagu berbahasa Swensk. Sama seperti deskripsi saya tentang Jonathan Johansson, cara saya menikmati musik di album ini adalah dengan mendengarkan artikulasi lirik sebagai kesatuan bunyi dengan suara instrumen lainnya. Album yang organik ini mengedepankan vokal Anna yang kadang terdengar seperti anak kecil ala Stina Nordenstam, kadang juga seperti Harriet Wheeler. Album ini pernah ditarik dari peredaran pada bulan Juni karena di dalamnya terdapat sebuah cover version dari lagu Fotzepolitic milik Cocteau Twins yang konon tidak memberikan restu untuk versi yang satu ini.
Ini adalah album ke-3 Anna Jarvinen, seorang guru musik di Swedia, yang berisi lagu-lagu berbahasa Swensk. Sama seperti deskripsi saya tentang Jonathan Johansson, cara saya menikmati musik di album ini adalah dengan mendengarkan artikulasi lirik sebagai kesatuan bunyi dengan suara instrumen lainnya. Album yang organik ini mengedepankan vokal Anna yang kadang terdengar seperti anak kecil ala Stina Nordenstam, kadang juga seperti Harriet Wheeler. Album ini pernah ditarik dari peredaran pada bulan Juni karena di dalamnya terdapat sebuah cover version dari lagu Fotzepolitic milik Cocteau Twins yang konon tidak memberikan restu untuk versi yang satu ini.
Gemma Hayes – Let It Break (Mei)
Untuk musisi yang satu ini, sepertinya saya sudah dibutakan semenjak mengikuti karir bermusiknya dari awal. She can’t go wrong. Album ke-4 ini dirilis sendiri oleh Gemma Hayes, dan perempuan asal Irlandia ini tetap konsisten dengan kualitas yang dia miliki: menulis lagu-lagu yang heartful, berlapis kebisingan yang kontras dengan vokalnya yang meneduhkan, dan melekat dalam ingatan. Dengarkan juga The Dylan EP yang merupakan rilisan lain Gemma bersama Roddy Hart di 2011 ini.
Untuk musisi yang satu ini, sepertinya saya sudah dibutakan semenjak mengikuti karir bermusiknya dari awal. She can’t go wrong. Album ke-4 ini dirilis sendiri oleh Gemma Hayes, dan perempuan asal Irlandia ini tetap konsisten dengan kualitas yang dia miliki: menulis lagu-lagu yang heartful, berlapis kebisingan yang kontras dengan vokalnya yang meneduhkan, dan melekat dalam ingatan. Dengarkan juga The Dylan EP yang merupakan rilisan lain Gemma bersama Roddy Hart di 2011 ini.
Allie Moss – Late Bloomer (Juni)
Terhitung pendatang baru, namun memulai debutnya dengan awal yang menjanjikan. Sepertinya banyak sekali singer-songwriter perempuan yang memilih jalur musik yang dipilih Allie Moss, pop dengan dominasi gitar akustik. Namun apa yang dikreasikan pada Late Bloomer cukup dapat menjadikannya stand-out di antara rilisan tipikal lainnya. Bitter sweet, tidak melulu manis di kuping, sesekali ada juga sisi gelap yang ditampilkan tanpa membuat citra yang murung.
Terhitung pendatang baru, namun memulai debutnya dengan awal yang menjanjikan. Sepertinya banyak sekali singer-songwriter perempuan yang memilih jalur musik yang dipilih Allie Moss, pop dengan dominasi gitar akustik. Namun apa yang dikreasikan pada Late Bloomer cukup dapat menjadikannya stand-out di antara rilisan tipikal lainnya. Bitter sweet, tidak melulu manis di kuping, sesekali ada juga sisi gelap yang ditampilkan tanpa membuat citra yang murung.
Astrid Williamson – Pulse (Agustus)
Singer songwriter yang satu ini pernah terlibat dengan beberapa band/musisi seperti Goya Dress, The Hope Blister, Electronic dan Brendan Perry (Dead Can Dance). Pulse adalah album solo ke-5-nya yang berisi lagu-lagu yang cukup dinamis. Kaya dalam eksplorasi, imajinasi dan instrumensasi. Gitaris Leo Abraham yang juga partner manggung Brian Eno dilibatkan dalam produksi album Pulse, ini menjelaskan nuansa ambient music yang kuat pada lagu-lagunya.
Singer songwriter yang satu ini pernah terlibat dengan beberapa band/musisi seperti Goya Dress, The Hope Blister, Electronic dan Brendan Perry (Dead Can Dance). Pulse adalah album solo ke-5-nya yang berisi lagu-lagu yang cukup dinamis. Kaya dalam eksplorasi, imajinasi dan instrumensasi. Gitaris Leo Abraham yang juga partner manggung Brian Eno dilibatkan dalam produksi album Pulse, ini menjelaskan nuansa ambient music yang kuat pada lagu-lagunya.
Feist – Metals (September)
“There's a lot more chaos and movement and noise than I've had before.” Itu yang disampaikan Leslie Feist tentang album keempatnya. Seperti diketahui dari album-album sebelumnya, sisi gelap Feist sudah telah lama ada mengintai di beberapa lagu, kali ini setelah sekian lama tidak menulis lagu, ia membiarkan sisi itu menunjukan wajahnya dengan lebih leluasa. Bagi yang sudah melihat dokumenter Look at What The Light Did Now akan dapat membayangkan metode menulis lagu yang dilakukan Feist. Mengurung diri dengan 4-track recorder jadul, hingga merekam semua instrumen secara live. “I allowed for mistakes more than I ever have, which end up not being mistakes when you open things up and make room for them.” Sepertinya album ini lebih “jujur” dari sisi mood, Feist tidak merasa perlu mengulang rasa sukacita yang dihantarkan lagu 1234 hanya karena kesuksesan single tersebut.
“There's a lot more chaos and movement and noise than I've had before.” Itu yang disampaikan Leslie Feist tentang album keempatnya. Seperti diketahui dari album-album sebelumnya, sisi gelap Feist sudah telah lama ada mengintai di beberapa lagu, kali ini setelah sekian lama tidak menulis lagu, ia membiarkan sisi itu menunjukan wajahnya dengan lebih leluasa. Bagi yang sudah melihat dokumenter Look at What The Light Did Now akan dapat membayangkan metode menulis lagu yang dilakukan Feist. Mengurung diri dengan 4-track recorder jadul, hingga merekam semua instrumen secara live. “I allowed for mistakes more than I ever have, which end up not being mistakes when you open things up and make room for them.” Sepertinya album ini lebih “jujur” dari sisi mood, Feist tidak merasa perlu mengulang rasa sukacita yang dihantarkan lagu 1234 hanya karena kesuksesan single tersebut.
Rachael Yamagata – Chesapeake (Oktober)
Chesapeake bisa dibilang jauh lebih dinamis dibandingkan dengan dobel album Elephants...Teeth Sinking Into Heart, dan Rachael Yamagata memang piawai dalam menulis ballads maut yang selalu terdapat di setiap albumnya. Seandainya para penggemar Adele yang kecantol gara-gara single Someone Like You semata, mendengarkan track You Won’t Let Me dari album Rachael Yamagata ini, mudah untuk membayangkan mereka akan betah mendengarkan dua lagu itu back-to-back non stop.
Chesapeake bisa dibilang jauh lebih dinamis dibandingkan dengan dobel album Elephants...Teeth Sinking Into Heart, dan Rachael Yamagata memang piawai dalam menulis ballads maut yang selalu terdapat di setiap albumnya. Seandainya para penggemar Adele yang kecantol gara-gara single Someone Like You semata, mendengarkan track You Won’t Let Me dari album Rachael Yamagata ini, mudah untuk membayangkan mereka akan betah mendengarkan dua lagu itu back-to-back non stop.
Kate Bush – 50 Words For Snow (November)
Ini adalah album kedua yang dirilis oleh Kate Bush di tahun 2011. Dikonsepkan sebagai album musim dingin yang pas untuk dinikmati dengan pemandangan turunnya salju. Karena di Bandung tidak akan pernah turun salju, maka hujanpun jadi. Tujuh lagu berdurasi 7-13 menit membuktikan bahwa durasi panjang tidak akan membosankan ketika musisi sekaliber Kate Bush membuatnya menjadi menarik. Tema seputar salju dieksplor secara optimal, mulai dari ekspresi serpihan salju yang berharap dapat meredam kebisingan dunia, hingga boneka salju yang rela menjalani risiko meleleh setelah semalaman bercinta. Imajinatif! Nah sekarang, bisakah anda menangkap 50 sebutan untuk salju yang dinarasikan pada lagu Kate Bush yang ada dalam mixtape ini?
Honorable Mentions:
Kate Havnevik - You
Maria Taylor - Overlook
Bjork - Biophilia
Lykke Li - Wounded Rhymes
Juliana Hatfield - There's Always Another Girl
Joan As Police Woman - The Deep Field
Keren Ann - 101
Anna Waronker - California Fade
Corinne Bailey Rae - Love EP
Florence & The Machine - Ceremonials
Download Beloved Venusians 2011 mixtape*
*Ekstra 1 lagu dari mendiang Amy Winehouse, diambil dari album Lioness: Hidden Treasures ( Des 2011) yang berisi rarities & unreleased tracks.
Ini adalah album kedua yang dirilis oleh Kate Bush di tahun 2011. Dikonsepkan sebagai album musim dingin yang pas untuk dinikmati dengan pemandangan turunnya salju. Karena di Bandung tidak akan pernah turun salju, maka hujanpun jadi. Tujuh lagu berdurasi 7-13 menit membuktikan bahwa durasi panjang tidak akan membosankan ketika musisi sekaliber Kate Bush membuatnya menjadi menarik. Tema seputar salju dieksplor secara optimal, mulai dari ekspresi serpihan salju yang berharap dapat meredam kebisingan dunia, hingga boneka salju yang rela menjalani risiko meleleh setelah semalaman bercinta. Imajinatif! Nah sekarang, bisakah anda menangkap 50 sebutan untuk salju yang dinarasikan pada lagu Kate Bush yang ada dalam mixtape ini?
Honorable Mentions:
Kate Havnevik - You
Maria Taylor - Overlook
Bjork - Biophilia
Lykke Li - Wounded Rhymes
Juliana Hatfield - There's Always Another Girl
Joan As Police Woman - The Deep Field
Keren Ann - 101
Anna Waronker - California Fade
Corinne Bailey Rae - Love EP
Florence & The Machine - Ceremonials
Download Beloved Venusians 2011 mixtape*
*Ekstra 1 lagu dari mendiang Amy Winehouse, diambil dari album Lioness: Hidden Treasures ( Des 2011) yang berisi rarities & unreleased tracks.